TIPS BERPAKAIN KETIKA BERLIBUR DI EROPA

Tidak seperti Indonesia yang hanya punya 2 musim yaitu kemarau dan hujan.
 Eropa adalah negeri dengan 4 musim.
  •  Musim dingin di Eropa biasanya berlangsung bulan Desember-Maret tiap tahunnya. Namun di negara-negara Skandinavia, musim dingin bisa dimulai pada September-Mei. Malam hari biasa lebih panjang dari siang. Contoh busana :  



  • Musim semi disebut-sebut sebagai waktu terbaik mengunjungi Eropa. Udara sejuk dan bunga-bunga bermekaran, yakni mulai bulan Maret-Juni. Ini adalah waktu terbaik melihat ladang tulip di Belanda. Contoh busana :


  • Musim panas di Eropa seringkali tidak bisa diprediksi. Terkadang bisa hangat dan menyenangkan, kadang panasnya sampai ubun-ubun. Musim panas di Eropa biasanya dimulai pada Juli sampai akhir Agustus. Saat musim ini, negara-negara eksotis di wilayah Mediterania biasanya dijejali turis. Contoh busana :




  • Terakhir, musim gugur biasanya dimulai tengah September hingga awal Desember. Sama seperti musim semi, temperatur saat musim gugur cukup nyaman untuk traveling. Di beberapa bagian Eropa terutama wilayah utara, panorama hutan dan ladang hijau berubah menjadi cokelat keemasan, daun-daun pun berguguran. Contoh busana :



Mengingat perbedaan musim ini, pastikan pakaian yang dibawa sesuai dengan musimnya. Saat musim dingin bawalah lebih banyak jaket, sweater, dan syal untuk menghangatkan badan. Sebaliknya saat musim panas, Anda boleh membawa pakaian berbahan katun yang santai dan celana pendek. Pada musim semi dan gugur, udaranya masih dingin. Ada baiknya Anda membawa sweater tambahan. Asma Nadia mengatakan pentingnya riset kisaran suhu sebelum traveling ke Eropa.




1 komentar:

Info yang baik. Bacalah artikel tentang sungai Arno di Florence di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/04/florence-sepanjang-sungai-arno.html
Lihat video di Youtube di https://youtu.be/Wzp8pgiZn7c

Reply

Posting Komentar